Kamis, 27 Januari 2011

SEJARAH PANJAT TEBING INDONESIA

Perkembangan panjat tebing di Indonesia mulai pada sekitar tahun 1960, di mana tebing 48 di Citatah Bandung mulai di pakai sebagai ajang latihan oleh pasukan Angkatan Darat kita.
Patok pertama kali, panjat tebing modern di Indonesia adalah tahun 1976,di mana Harry Suliztiarto mulai berlatih memanjat di Citatah,dan diteruskan bersama tiga orang rekannya, Heri Hermanu, Dedy Hikmat dan Agus R,yang pada tahun,1977 mendirikan SKYGERS Amateur Rock Climbing Group. ‘
Disengaja atau tidak, pada tahun 1979, Harry Suliztiarto mamanjat atap planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, yang merupakan upaya mempublikasikan olahraga panjat tebing di Indonesia. Skygers mengadakan Sekolah Panjat Tebing yang pertama (1981). Tebing Parang, Purwakarta Jawa Barat untuk pertama kalinya di panjat oleh team ITB, juga pada tahun 1980. dan masih pada tahun 1980. Wanadri, menjadi team Indonesia pertama yang berekpedisi ke Cartenzs Pyramide, mereka gagal sampai puncak, namun berhasil di puncak Jaya dan Cartenzs Timur.
Korban tewas pertama panjat tebing Indonesia adalah Ahmad, salah satu pemanjat asal Bandung, saat memanjat tebing 48 di Citatah, pada tahun 1982. Pada tahun 1984, Skygers dan Gabungan Anak Petualang memanjat tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur serta tebing Ulu Watu di Bali.
Sedangkan pada tahun 1985, tebing Sorelo di Lahat, Sumatra Selatan, dipanjat oleh team ekspedisi Anak Nakal, dan pada tahun 1986, kelompok gabungan exclusive berhasil memanjat tebing Bambapuang di Sulawesi Selatan, Lalu kelompok Unit Kenal Lingkungan Universitas Padjajaran memanjat gunung Lanang di Jawa Timur, Team Jayagiri merampungkan dinding Ponot di Bendungan Si Gura-gura, Sumatra Utara. Ekspedisi Jayagiri mengulang pemanjatan Eiger, berhasil dengan menciptakan lintasan baru. Dan sebagai catatan bahwa kompetisi panjat tebing pertama di dunia di selenggarakan di Uni Soviet, di tebing alam dan sempat di tayangkan oleh TVRI.
Yang tercatat pada tahun 1987 ialah ekspedisi Wanadri, yang menyelesaikan pemanjatan di Tebing Unta di kalimantan Barat, lalu kelompok Trupala memanjat Tebing Gajah di Jawa Tengah dan Skygers memanjat Tebing-Sepikul Jawa Timur dan pada tahun itu juga di Tebing Pantai Jimbaran, Bali diadakan lomba panjat tebing pertama kali di Indonesia.
Di Tahun 1988, kantor Menpora berkerjasama dengan Kedubes Prancis mengundang empat pemanjat mereka untuk memeperkenalkan dinding panjat serta sempat memberikan kursus pemanjatan. Pada akhir acara, terbentuk Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia (FPTGI) yang diketuai oleh Harry Suliztiarto. Tahun 1988, Aranyacala Trisakti mengadakan ekspedisi panjat tebing yang kesemuanya putri, mereka memanjat tower III Tebing Parang, Jawa Barat. Dan kelompok putranya memanjat tebing gunung kembar di Citeureup, Bogar. Sandy Febryanto (Alm) dan Djati Pranoto melakukan panjat kebut yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia, dalam waktu empat jam di Tower I Parang, sekaligus merupakan pemanjat tebing besar pertama yang tanpa menggunakan alat pengaman sama sekali. Dan lomba panjat tebing buatan pertama dilakukan di Bandung, mengambil tempat di suatu gardu listrik.
Di tahun ini juga Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing mengalami kagagalan untuk memenuhi target dua hari pemanjatan di dinding utara Eiger, Alpen Prancis, yang menjadi lima hari pemanjatan, sedangkan ekspedisi dari Pataga Jakarta berhasil menciptakan lintasan baru di dinding yang sama.
Keberangkatan Sandy Febriyanto dan Djati Pranoto ke Yosemite, AS, memanjat Half Dome guna memecahkan rekor Speed Climbing, pada tahun 1988, dan mengalami kegagalan pula di El Capitan.
Pada awal tahun 1989, dunia panjat tebing Indonesia merunduk dilanda rnusibah dengan gugurnya salah satu pemanjat terbaik: Sandy Febriyanto, terjatuh di tebing Pawon, Citatah. Tapi tak lama, semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pencetakan prestasi panjat tebing di bumi pertiwi ini, seperti: Ekspedisi putri lipstick Aranyacala memanjat Bambangpuang, lalu dari Arek arek Young Pioner Malang memanjat tebing Gajah Mungkur di seputaran kawah kelud, kelompok Mega dari Univ. Taruma Negara mengadakan ekspedisi marathon Panjat Tebing, merambah tebing-tebing Citatah, Parang, Gajah Mungkur dan berakhir di Uluwatu.dalam waktu hampir sebulan, ini merupakan marathon panjat tebing pertama di Indonesia. Di tahun ini tak kurang 10 kejuaraan panjat tebing di selenggarakan, beberapa yang besar diantaranya: Unpar Bandung, Tri Sakti Jakarta, ISTN Jakarta, Markas Kopassus Grup I di Serang, dua kali oleh Trupala Jakarta (balai siding Ancol). Kelompok Kapa Ul dan Geologi ITB. Di akhir tahun 1989, ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono yang melakukan pemanjatan solo di Tebing Tower III Parang, ini merupakan artificial solo Climbing pertama pada tebing besar di Indonesia.
Lomba Panjat Dinding Nasional (LPDN) di gelar di Jakarta, dengan ketinggian 15 meter dan dibangun empat sisi, yang diselenggarakan pada tahun 1990 dan Pataga Jakarta, mendaki puncak Carstenz Pyramid dan Puncak Jaya.
Untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan atlit panjat tebing di kejuaraan Oceania- Australia pada tahun 1991, empat atlit yang dikirim hanya Andreas dan Deden Sutisna yang mendapat peringkat ke empat dan lima, dan dengan keikutsertaannya ini, membuka mata dunia panjat tebing Internasional, bahwa Indonesia sudah memepunyai atlit panjat tebing berskala Internasional. FPTI mengeluarkan peraturan panjat dinding pertama dan Pengda FPTI Jatim bekerjasama dengan Impala Univ. Merdeka Malang yang mengadakan Climbing Party di Lembah Kera, diikuti oleh puluhan pemanjat, membuat jalur-jalur di Lembah Kera dan diskusi panjat tebing.
Gabungan tim panjat tebing Putri yang terdiri dari atlet Aranyacala Trisakati, Mahitala Unpar dan IKIP Bandung Mengadakan pemanjatan di Half Dome, AS. Ekspedisi pemanjatan putri tahun 1991 di Cima Ovest Italy. Di tahun ini pula tercatat beberapa kecelakaan di dinding panjat: Zainudin tewas di Samarinda karena tidak memasang pengaman, tiga pemanjat lagi jatuh dan cedera (lumpuh dan patah tulang), semua kejadian tersebut disebabkan oleh tidak diikutinya procedur keselamatan pemanjat.
Satu prestasi lagi dilakukan oleh Maully MW Wibowo, melakukan pemanjatan solo (free solo) pertama di Bambapuang.
Rapat Paripurna Nasional FPTI yang pertama di selenggarakan di Puncak Jabar, tahun 1991.
Kejurnas panjat tebing I, tahun 1992 di selenggarakan di Padang, tampil sebagai juara adalah kontingen dari Jakarta. Ronald Marimbing dan Panji Santoso mengikuti Asian Championship di Seoul, sementara Mamay S, Salim dan Maully MW Wibowo mengikuti kursus Juri dan Pembuat Jalur di sambung dengan Rapat CICE Asia.
Budi Cahyono, yang dikontrak oleh perusahaan Rokok, berangkat ke Taiwan untuk melakukan Pemanjatan Iklan. FPTI diterima secara resmi menjadi anggota UIAA, disusul dengan pengiriman ke Rapay CICE Asia di Hongkong.
Rapat Paripurna ke II terselenggara di Bengkulu, tahun 1992. Kejumas Panjat Tebing II diadakan di Bengkulu, Juara Umum diboyang oleh Sumatra Barat pada tahun1993. Dalam tahun yang sama, Budi Cahyono, Ronald M, dan Yusa Kanarohan mengikuti kejuaraan Asia di Chancuan RRC, dimana Ronald menduduki peringkat dua dan Yusa peringkat ke enam. Kemudian Yusa dan Budi Cahyono berhasil merebut Juara satu dan dua pada kompetisi Singapore National 2nd Rock Wall Climbing Championship. S.H. Nasution dan Kamran Ariim memanjat di kawasan Pha-Nga dan Phuket Thailand kemudian diteruskan oleh Malaysia .dan Vietnam.
Tim FPTI gagal berangkat ke Fixroy dan Aconcagua. Pada tahun 1994, secora resmi FPTI menjadi Anggota KONI yang ke 50. Ronald M dan Nunun Masruruh menduduki peringkat ke sembilan dan ke dua belas di kejuaraan Asia ke III di Jepang, sementara Hendricus Mutter rapat CICE di Jepang. Mamay S’Salim dan Kresna Huiarna melakukan pembuatan jalur di tebing-tebing Taiwan.
Rapat Paripuma Nasional FPTI III, terselenggara di Kaliurang, Yogyakarta. 1995 diadakan Kejumas Panjat Tebing ke III di Alun-alun Utara Yogyakarta, dan Juara Umum diboyong oleh DKI Jakarta dengan menggeser kontingen Jawa Barat dan Sumatra Barat, pada Kejumas III ini mulai dilombakan kelas panjat Speed yang pertama kali diadakan di Indonesia. Masih pada bulan yang sama, tahun 1995, di Yogyakarta diadakan pula kursus Juri dan Pembuat Jalur, diikuti oleh Pengurus Pengda FPTI series dari ABRI dan Pramuka.
Okky Jarium Memulai bisnis sasana latih dinding panjat dibawah bendera PI. Samudera Satelindo yang bertempat di Pondok Indah Mall Jakarta Selatan. Asmujiono dan disusul Missirin (Kopassus) yang tergabung dalam expedisi gabungan sipil dan militer ke Puncak Everest ada tahun 1997, berhasil mencapai puncak dan berhasil menjadi orang Asia Tenggara pertama yang mencapai puncak Everest.
Panjat tebing resmi menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional ke XV tahun 2000 di Surabaya sebagai cabang olahraga mandiri, ditahun yang sama Sekolah Vertical Rescue angkatan pertama diselengggarakan oleh Perguruan Panjat Tebing SKYGERS Indonesia, jenazah Roni Aral berhasil di evakuasi oleh tim vertical rescue SKYGERS dari kedalaman 600m di gunung Cikuray Jawa barat. Tahun 2001 tim vertical rescue SKYGERS terlibat dalam evakuasi 2 jenazah di Gn. Salak, Jawa Barat. Pemanjatan tebing Mandu EXPEDITION METRO TV dan SKYGERS 2004.
Rekor baru pembuatan jalur panjat tebing alam terbanyak tercipta sebanyak 400 buah jalur pemanjatan oleh Tedi Ixdiana pada tahun 2003. Tebing Siung di Kawasan Yogjakarta digempur oleh tim SKYGERS , berakhir dengan terciptanya 45 jalur. Tedi Ixdiana dan tim MATRA membuat jalur Free climbing pertama di Gn. Krakatau, selat Sunda. Pemanjatan Tebing pantai Jawa dan Bali SKYGERS dan Tim EXPEDITION METRO TV 2004.
Indonesia menggirimkan Tedi Ixdiana dan Murjayanti untuk mengikuti kejuaraan panjat tebing alam ” International invitation tournament ” di Huguan Taihang Mountain Gorges, Chiangzhi-China pada tahun 2005. Pemanjatan tujuh air terjun di Indonesia diprakarsai oleh tim EXPEDITION-MERTO TV dan SKYGERS 2005.
Dan Masih banyak lagi kejadian/peristiwa yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan dunia panjat tebing di tanah air yang tak sempat dicatat di sini.
Selamat ber-panjat tebing!!

Sumber berita disadur dari Booklet LPDN tahun 1990, ditambahkan oleh yayasari PARIGI –Yogyakarta Pada Tahun 2000 dan catatan perjalanan SKYGERS Indonesia
DIAMBIL DARI PRESENTASI TEAM SKYGERS KETIKA MENJADI MENTOR DIKLAT VERTICAL RESCUE SAR WONOGIRI..2006 DAN EKSPEDISI TEBING G. GANDUL WNG
DEDICATED FOR TEDY IXDIANA,OM BEI ABDURRACHMAN,YONI AND TEAM